Alkisah.. dalam sebuah kerajaan, seorang raja punya tiga putri yang cantik-cantik. tetapi, Putri yang ketiga , putri Psyche sangatlah cantik, melebihi kedua kakaknya. Semua orang mengagumi kecantikannya. Raja dan pangeran datang dari jauh untuk melihat kecantikan Psyche. Dewi cinta, Venus yang terkenal akan kecantikan pun dilupakan orang, Kuil-kuil Dewi Venus pun dibiarkan terbengkalai.. Dewi Venus menjadi marah dan cemburu.Seperti biasa , Dewi Venus meminta pertolongan anaknya Dewa Cupido.. “Anakku yang cakap, tolong tancapkan anak panah saktimu ke hati Psyche, buat dia jatuh cinta pada seorang yang paling jelek di dunia.” Dewa Cupido mengiakan permintaan ibunya, tetapi Dewi Venus tidak sadar, bahwa dewa cinta yang sangat tampan ini, justru jatuh cinta pada Putri Psyche yang sangat cantik Panahnya yang sakti jutru menembus hatinya sendiri. Psyche tidak jatuh cinta , dan tak ada seorangpun yang jatuh cinta padanya. Mereka hanya mengagumi kecantikannya , lalu menikah dengan orang lain. Tinggallah Psyche kesepian sendiri. Ayah Psyche berangkat dan meminta nasihat Dewa Apollo.

Dewa Apollo yang telah diajak berkomplot oleh Dewa Cupido memberi nasihat agar Psyche memakai pakaian berduka berangkat ke bukit. Disana akan ditemukan calon suami yang berbentuk ular bersayap. Dengan penuh kesedihan, Psyche berangkat ke bukit. Di atas bukit, Psyche tertidur, dan di bawa terbang oleh angin Zephyr ke sebuah Padang. Psyche terperangah melihat istana yang sangat indah dengan pilar-pilar besar, seperti rumah dewa-dewa. Ketika Psyche masih termangu, tiba-tiba terdengarlah suara: ” masuklah, mandi serta berganti pakaian, akan tersedia makan malam untuk putri. Di meja tersedia makanan dan minuman yang terlezat. Setelah malam tiba, putri pun merebahkan diri di tempat tidur, ketika dia merasakan kehadiran “suaminya”. Psyche tidak merasakan ketakutan sama sekali, hari demi hari, mereka makin saling mencintai walau Psyche tak pernah melihat wajah suaminya. Pada suatu hari, Dewa Cupido berkata:” dua kakakmu akan datang, tetapi hati-hati, bencana akan datang kalau kamu menemuinya”.

Psyche yang rindu pada kedua kakaknya, menangis dan memohon untuk menemui kakaknya. Dewa Cupido akhirnya meluluskan untuk menemui setelah meminta Psyche berjanji untuk tidak bercerita apapun tentang suaminya. Mereka bertemu dan saling bertangisan. Psyche membawa mereka ke istananya dan, timbullah rasa irihati dari kedua kakak melihat kekayaan Psyche . Mereka pulang dan mulai menyusun rencana-rencana jahat.. Keesokan harinya mereka datang pula. Psyche yang sekali lagi diingatkan oleh suaminya untuk tidak menemuinya, tetap memohon untuk dapat menemui kakak-kakaknya. Malang Psyche terkena pancingan kedua kakaknya, “Pasti suamimu adalah ular bersayap seperti dikatakan Dewa Apollo. Malam hari nanti, bawa lampu dan pisau, ketika suamimu tidur, bunuhlah suamimu. Kalau tidak, pada suatu hari suamimu akan memakanmu”. Demikian yang diajarkan oleh kedua kakak. Dengan penuh ketakutan dan cinta yang hilang, malam itu setelah suaminya tidur, Psyche membawa lampu dan belati, dan melihat wajah suaminya. Ahhhh, Psyche menutup mulutnya bukan wajah jelek yang terlihat, tapi wajah yang sangat tampan, terlihat lelap .. Psychepun menyesal, tangannya gemetar, dan tumpahlah minyak panas ke bahu Dewa Cupido. Bangunlah suami Psyche dan tahu apa yang terjadi. Dengan sedih Dewa Cupido berkata: “Karena cinta tak dapat mentolerir perasaan tidak percaya, maka kita terpaksa harus bepisah.” Psyche dengan sedih bertekad akan mencari suaminya, sekalipun seandainya cinta suami telah hilang, paling tidak dia akan menunjukkan cintanya.. Dia mencari dan mencari, dan memohon pertolongan dewa-dewa., tapi siapa yang berani melawan Dewi Venus.

Sementara Dewa Cupido kembali dan bercerita pada ibunya apa yang terjadi. Semakin marah saja Dewi Venus. Lalu di kuncinya pintu kamar Dewa Cupido. Setelah lama mencari, Psyche memutuskan untuk mencari Dewi Venus sendiri. “siapa tahu Dewa Cupido ada bersama ibunya.” Dewi Venus, yang makin marah pada Psyche, memberi cobaan demi cobaan. “Kalau dia mengalami sengsara, lama-kelamaan, kecantikannya tentu akan hilang” Percobaan yang pertama diberikan adalah menyuruh Psyche dalam waktu semalam memilah-milah pelbagai bijian yang ditumpahkan ke tanah. Untung ada semut baik hati yang memangggil ribuan teman-teman untuk membantu memilah-milah. Percobaan kedua datang dengan perintah untuk mengambil bulu domba yang berkilauan. Kali ini sebatang ilalang hijau memberi jalan , sehingga Psyche dapat mengambil bulu domba tanpa harus menghadapi domba galak. Percobaan ketiga lebih sulit lagi. Psyche harus mengisi penuh botol termos dengan air hitam dari air terjun “kebencian”, yang berada di seberang tebing curam. Seekor elang tak mau ketinggalan dalam menolong Psyche.

Akhirnya Dewi Venus yang kewalahan dan merasa kecantikan Psyche tidak berkurang, memerintahkan Psyche untuk meminta sekotak kecantikan pada Proserpine di dunia bawah tanah. Dengan senang hati Proserpine memenuhi permintaan Dewi Venus. Tetapi.. Pscyche tergoda untuk mengintip kotak tersebut, dengan harapan kalau dia makin cantik, Dewa Cupido akan makin mencintainya. Ketika kotak terbuka, dia tak melihat apa-apa, sebaliknya asap yang keluar membuat dia jatuh tertidur.. Dewa Cupido yang telah sembuh dari lukanya, dapat meloloskan diri dari kamarnya melalui jendela, lalu mencari Psyche. Dia temukan Psyche yang lagi tertidur dan membangunkan sang istri serta menyuruh segera membawa Kotak kecantikan tersebut kepada ibunya, sedang dia sendiri terbang langsung ke Dewa Yupiter, raja dari dewa-dewa.

Dia memohon agar Dewa Yupiter dapat merestui perkawinannya dengan Psyche. Dewa Yupiter setuju, malah menganugerahi status dewi pada Psyche, serta mengumumkan perkawinan mereka secara resmi. Kali ini Dewi Venus tak dapat berbuat apa-apa lagi, “dia akan disibukkan dengan suami dan anak-anaknya, sehingga tak ada orang bumi yang akan memujanya” . Maka hiduplah sepasang kekasih tersebut dengan penuh kebahagiaan di kahyangan.

Cinta akhinya dapat mengalahkan segalanya Cinta akhirnya dapat mengatasi segala halangan

Leave a comment